
Judul Buku : My Beloved Pian
Jenis Buku : Teenfictions
Penulis :
Indah Riyana
Iluatrasi Sampul : Pada sampul
novel “My Beloved Pian” tergambar sebuah surat yang maknanya surat itu dari Pian
untuk pika ataupun dari Bubun pian untuk pian ataupun surat dari pika
untuk pian.
Penerbit Buku : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Kota Terbit :
Jakarta
Tahun Buku :
2018
Jumlah Halaman : 368
SINOPSIS
Novel My Beloved Pian adalah novel yang
menceritakan tentang kehidupan masa SMA anak remaja yang asalnya dari Pekanbaru
bernama Alvian Satria yang biasa dipanggil Pian dan Harpika Hisyam atau biasa
di panggil Pika. Pika di ceritakan disini adalah seorang remaja usia SMA yang
mempunyai kakak laki-laki yang bernama
Angga. Pika sangat membenci pada kota Pekanbaru awalnya karena dia menganggap
Pekanbaru yang panas, tak seasik dan seseru di Jakarta dan menurut dia bahasa
yang di gunakan aneh, alasan ia harus pindah ke Pekanbaru karena sang Ayah di
pindahkan kerja di kota itu, mau tidak mau dia juga harus pindah sekolah ke
Pekanbaru.
Kebencian Pika tak hanya sampai dia pindah
kota saja namun berlanjut setlah dia masuk ke sekolah barunya dan bertemu Pian alias Alvian Satria cowok yang
suka dan tergila gila dengan puisi karya
Kahlil Gibran dan mencintai dunia teater dan mempunyai geng yang beranggotakan
Hendrik, Sandi, Tristan. Pian yang terkenal sebagai seorang cowok yang dianggap
konyol dan aneh oleh banyak orang nyatanya ia menyimpan banyak maslalu yang
pahit, Pian yang lebih memilih tinggal menumpang di rumah Sandi ketimbang bersama di rumah mewah sang ayah bersama ibu
tiri dan adik tirinya yang merupakan anak berkebutuhan khusus namun ia sangat
sayang terhadap adik tirinya terkadang mami(mama tiri Pian) menyuruh Pian pulang
ke rumah karena adiknya ingin bermain dengannya karena ia sangat membenci
ayahnya maka ia akan datang saat ayahnya belum pulang lalu dia akan pulang
secara diam diam agar ayahnya tidak tahu kalo ia datang. Ia lebih memilih pergi
dari rumah karena dia menganggap ayahnya adalah seorang yang jahat karena telah
meninggalkan ibunya dan membiarkan ibunya menghilang.
Meskipun Pika sangat membenci Pian, hal itu
sama sekali tak menjadi rintangan bagi Pian. Pian perlahan namun pasti mendekat
ke Pika dengan membacakan puisi karya Kahlil Gibran di kelas Pika ataupun di
area sekolah ataupun mengajak Pika berkeliling kota Pekanbaru dengan motor
Pian. Namun langkah Pian tak semulus yang di harapkan karena Pika memilih
pacaran dengan teman satu geng Pian yaitu Tristan. Namun perjuangan Pian untuk
mendapatkan cinta Pika tak padam, walaupun Tristan adalah teman baiknya dan
malah memcari Pian namun Pian bersikap secara Gentle dia bersikap menerima dan
tetep menjalin hubungan seperti biasa dengan Tristan. Dengan perlahan Pian dapat mendapat hati Pika
dia mampu menunjukan kepada Pika bahwa Pekanbaru tak sejelek yang di bayangkan
Pika dan di sayang Pian itu sangat menyenangkan.
Setelah penantian dan perjuangan panjang
Pian akhirnya berhasil. Pika menerima cintanya setelah putus dengan Tristan Pika
dan Pian resmi berpacaran. Namun waktuseakan bergulir cepat sampai perjuangan
mereka hancur karena pertengkaran dahsyat diantara mereka berdua masalah
bersumber ketika saat kakak Pika menikah dan Pian diundang yang mengajak teman
temannya ikut juga ke acara tersebut, setelah besok pagi keluarga Pika di
hebohkan karena uang sumbangan para tamu hilang lalu Pika langsung saja
melabrak Hendrik akrena ia yaki Hendrik adalah pelakunya karena Pika yakin
kalau Henddrik belum berubah dari tabiat suka mengambil barang atau uang orang
lalu Pian tidak terima atas sikap Pika yang terlalu gegabha menganggap
Hendriklah pelakunya, hal itu membuat hubungan keduanya di ujung tanduk dan
pada Akhirnya merka memutuskan untuk berpisah namun dengan perasaan yang masih
saling cinta dan sayang namun keduanya sma sama egois ego mereka berdua. Dan
pada akhirnya Pika benar benar menyesal sedalamnya karena memutuskan Pian dan
benar-benar kehilangan Pian disaat ia mulai menyukai kota Pekanbaru dan Pian.
UNSUR INTERINSIK
·
Tema
Novel
ini bertema tentang kisah cinta remaja yang di bumbui dengan komedi lucu serta
kisah persabatan yang sangat erat.
·
Amanat
Kita
harus menghargai orang yang hadir di hidup kita agar saat orang itu pergi barulah kita merasa penting dan kehilangan.
·
Sudut Pandang
Orang
ketiga
·
Alur
Alur
maju dan campuran
·
Karakter Tokoh
1.
Alvian Satria(Pian)
Ceria,
usil,percaya diri tinggi, pantang menyerah dan gigih untuk mengejar sesuatu.
2.
Harpika Hasyim (Pika)
Cantik,
jutek, pintar.
3.
Sandi
Agak
alim diantara anggota geng punya karakter mirip Pian namun Sandi tidak suka
puisi.
4.
Tristan
Memiliki
wajah tampan,kaya raya,baik, dan juga tidak pelit.
5.
Hendrik
Keras
kepala, suka cari masalah, menurut dengan kata Pian.
6.
Mami (ibu tiri Pian)
Baik
dan tahu perasaan Pian.
7.
Bubun(ibu kandung Pian)
Sosok
yang menguatkan Pian.
8.
Umi(ibu
Sandi)
Baik
hati dan menolong pian untuk tinggal di rumahnya.
9.
Bu Nova ( gruru teater Pian)
Ibu
kedua pian di sekolah, ramah , baik, dan tempat curhat Pian.
10. Mas Angga
Baik
, penyayang.
·
Kelebihan Buku
Gaya bahasa yang di gunakan dan penulisanya
baik tidak ada perubahan dari versi wattpad ke versi cetak malah di perbaiki.
Ceritanya menarik dan tidak berbelit sehingga tidak membuat pembaca bosan dan
malah semakin penasaran di setiap partnya.
·
Kekurangan Buku
Secara
keseluruhan tidak ada kekurangan menurut saya. Namun scene akhir dari kisah
mungkin mengecewakan para pembaca dan pecinta cerita Pian.
·
Kesimpulan
Novel
ini sangat menarik, baik di baca pembaca muda ataupun tua karena banyak
memberikan pembelajaran hidup.
http://uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
Https://journal.uny.ac.id
http://uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
Https://journal.uny.ac.id